Sewaktu
saya masih kecil, keluarga saya sudah mengalami keretakan, orangtua saya hampir
bercerai karena ulah ayah saya, tetapi untungnya ibu
saya tidak mau bercerai karena memikirkan anak-anak nya.
Keluarga
saya mengalami masalah semenjak ayah saya naik jabatan, kemudian ayah
saya menjadi besar hati dan menjadi orang yang sombong, tidak disangka ayah saya selingkuh, ibu juga kaget mendengar
berita tersebut, ibu kemudian bertanya kepada ayah apakah semua itu benar ? ternyata ayah membentak ibu .
![]() |
| Kisah Nyata Tentang Keluarga |
Besoknya ayah
saya pulang dengan membawa makanan untuk kami semua yang
ada di rumah, dengan maksud
ayah meminta
izin kepada ibu dan anak-anak untuk merestui hubungannya dengan perempuan tersebut.
Sorenya
ayah berangkat
kerja sambil marah-marah karena apa yang ayah inginkan tidak direstui ibu, kemudian ibu berucap “celaka pasti nanti”. Dua jam kemudian ayah
pulang diantarkan oleh perempuan tersebut, ayah pulang karena
kecelakaan di jalan, ternyata ucapan seorang
istri yang disakit terkabulkan juga, ibu menyuruh perempuan tersebut pulang.
Selang satu
hari setelah kecelakaan perempuan
itu datang kembali kerumah saya, katanya sih niatnya mau jengukin ayah, tapi oleh ibu disuruh pulang. Beberapa bulan kemudian ayah
sudah menikah dengan perempuan tersebut, nikah sirih, kakak aku sangat kecewa,
tega sekali ternyata ayah. Kakak aku
ternyata sangat
terpukul, dia menjadi stress, aku juga menjadi sakit-sakitan, ibu
menasihati kami semua untuk tidak terlalu memikirkan ayah.
Tidak disangka
ayah meminta izin kepada ibu dan kami, agar istri sirihnya tinggal bersama kami di rumah, ibu langsung menolaknya, ternyata ayah menyewakan sebuah rumah
untuk istri sirihnya, istri
sirihnya ternyata sedang hamil, dan tinggal dirumah
kontrakan tidak lama, akhirnya istri sirih ayah pulang ke kampung halamannya di padang.
Mungkin sekarang dia sudah mempunyai anak, mungkin usia anak tersebut sudah 8
tahun, alhamdulillah semenjak dia kembali ke kampung
halamannya kami sekeluarga hidup bahagia, tetapi ibu juga masih sakit hati dengan tingkah
laku ayah, ibu mencoba menyembuhkan luka itu begitupun juga kami.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar