![]() |
| Buku Anakku Sehat Tanpa Dokter |
Buat para
ayah sama bunda terutama yang sikecilnya lagi sakit, baca yuk :
"Anakku Sehat Tanpa Dokter"
"Anakku Sehat Tanpa Dokter"
Yah, bun aku
punya tips nih cara mengenali tanda-tanda sikecil mau sakit:
1. Sikecil suka bersin-bersin
2. Selera nafsu makan sikecil menurun
3. Sikap sikecil terlihat malas atau
lesu
4. Bau mulut sikecil yang kurang
mengenakan
5. Suhu tubuh sikecil lebih tinggi dari
biasanya
6. Tatapan mata sikecil terlihat sayu
7. Sikecil sering rewel
Jika ayah dan bunda susah untuk mengenali tanda-tanda tersebut, atau sikecil
tiba-tiba sakit tanpa ada tanda-tandanya. Tidak usah khawatir yah, bun. Dan
tidak usah terburu-buru membawa sikecil kedokter. Sebuah kenyataan yang sering
saya temui adalah banyak orang tua yang begitu saja mempercayai dokter. Dokter
dianggap segala-galanya dalam urusan kesehatan. Bila sakit sedikit langsung
menyerahkan ke dokter. Banyak sekali kejadian seperti ini, orang tua
seakan-akan berburu dokter mencari dokter yang bisa memberikan obat paling
mujarab, sehingga mampu menyembuhkan penyakit dengan cepat. Hal inilah yang
menjadikan dokter seolah-olah berlomba-lomba menemukan obat sakti untuk
menyembuhkan pasien secepat mungkin. Hal ini juga yang mendorong perusahaan
farmasi berlomba-lomba mengembangkan obat agar produknya mampu menarik para
dokter untuk meresepkannya. Dan kebanyakan para dokter memberikan resep atau
obat selalu ada antibiotiknya.
Bunda sama ayah tau tidak, antibiotik itu bisa menjadi
boomerang bagi tubuh sikecil, jika tidak dilakukan secara hati-hati. Mengapa
demikian? nih, aku kasih tau ya..
Antibiotik dapat membuat sikecil cepat sembuh, antibiotik juga dapat
membuat sikecil menjadi sering sakit. Mengapa? Antibiotik merupakan sebuah obat yang terbuat dari
makhluk hidup, atau biasa yang disebut mikroorganisme. Persenyawaan
lebih dari satu mikroorganisme tersebut kemudian dikembangkan melalui proses
kimia yang akhirnya menghasilkan antibiotik. obat ini memiliki fungsi yaitu
mencegah pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme lain.
Pada dasarnya, antibiotik hanya efektif membunuh bakteri atau kuman. jika
digunakan pada anak-anak yang menderita demam ataupun penyakit lain yang
disebabkan oleh virus, maka antibiotik bisa berakibat fatal. Kenapa? Karena
justru bakteri baik yang semestinya berfungsi membantu tubuh malah akan ikut
terbunuh.
Nah, jadi buat para ayah dan bunda yang suka memberikan sikecil antibiotik
sebaiknya mulai sekarang dikurangi ya yah, bun. Oh iya, aku juga mau kasih tau
nih ayah sama bunda suka kasih sikecil makanan instan tidak? Seperti mie
instan, sosis, nugget, bubur bayi, atau sejenisnya. Ini belum cukup loh yah, bun
untuk memenuhi gizi sikecil. Walaupun dalam makanan tersebut mengandung daging,
ayam, atau mungkin udang. Terkadang banyak orang tua hanya mementingkan rasanya
yang enak, harum baunya, dan menarik penampilannya. sehingga sikecil menjadi
tertarik untuk memakannya. ingat ya yah, bun makanan yang enak dimulut belum
tentu enak diperut.
Dalam makanan instan terdapat banyak zat adiktif. Zat adiktif yang dimaksud antara lain: pewarna, penyedap rasa, penambah aroma, pemanis, pengawet, pengemulsi, dan pemutih. Walaupun dalam makan tersebut terdapat zat adiktif alami (kunyit, daun salam, sereh, daun jeruk, garam, es batu, gula, terasi) namun dalam jika dalam pemberiannya melebihi ambang batas akan menimbulkan efek samping yang berbahaya, dan merusak bahan makan itu sendiri, bahkan berbahaya untuk dikonsumsi.
Upaya pencegahan yang paling utama yaitu membiasakan pola hidup yang sehat,
guna menghindari masuknya penyakit dalam tubuh.
Ada beberapa upaya pencegahannya, yaitu:
1. Jadwal makan sikecil harus tepat
waktu
2. Makanan yang dikonsumsi harus
memenuhi unsur gizi (karbohidrat, protein,
lemak, dan vitamin atau mineral)
3. Mengurangi makanan instan
4. Selektif terhadap makanan dan
minuman kemasan
5. Istirahat yang cukup
Info:
Ayah dan bunda perlu tau
1.
Batuk tidak boleh makan buah, benarkah ?
Jawabannya:
Tidak benar, karena pada intinya bukan buah yang memperparah batuknya. akan tetapi
kondisi lambung yang kurang terisi
yang menbuat batuknya semakin parah.
2. Jika sakit maag apakah kita boleh
memakan jeruk?
Jawabannya: boleh, karena yang membuat penyakit
maag kambuh adalah jadwal makan yang tidak teratur.
Dirangkum dan diedit oleh Ratni Setiani S.Psi bersumber dari Annakku Sehat Tanpa Dokter Penulis Sugi Hartanti S. Psi

Tidak ada komentar:
Posting Komentar