Social Icons

Pages

17 Maret 2014

ANAKKU SEHAT TANPA DOKTER

Buku Anakku Sehat Tanpa Dokter


 Buat para ayah sama bunda terutama yang sikecilnya lagi sakit, baca yuk :

"Anakku Sehat Tanpa Dokter"

 Yah, bun aku punya tips nih cara mengenali tanda-tanda sikecil mau sakit:
1.     Sikecil suka bersin-bersin
2.     Selera nafsu makan sikecil menurun
3.     Sikap sikecil terlihat malas atau lesu
4.     Bau mulut sikecil yang kurang mengenakan
5.     Suhu tubuh sikecil lebih tinggi dari biasanya
6.     Tatapan mata sikecil terlihat sayu
7.     Sikecil sering rewel


    Jika ayah dan bunda susah untuk mengenali tanda-tanda tersebut, atau sikecil tiba-tiba sakit tanpa ada tanda-tandanya. Tidak usah khawatir yah, bun. Dan tidak usah terburu-buru membawa sikecil kedokter. Sebuah kenyataan yang sering saya temui adalah banyak orang tua yang begitu saja mempercayai dokter. Dokter dianggap segala-galanya dalam urusan kesehatan. Bila sakit sedikit langsung menyerahkan ke dokter. Banyak sekali kejadian seperti ini, orang tua seakan-akan berburu dokter mencari dokter yang bisa memberikan obat paling mujarab, sehingga mampu menyembuhkan penyakit dengan cepat. Hal inilah yang menjadikan dokter seolah-olah berlomba-lomba menemukan obat sakti untuk menyembuhkan pasien secepat mungkin. Hal ini juga yang mendorong perusahaan farmasi berlomba-lomba mengembangkan obat agar produknya mampu menarik para dokter untuk meresepkannya. Dan kebanyakan para dokter memberikan resep atau obat selalu ada antibiotiknya.

Bunda sama ayah tau tidak, antibiotik itu bisa menjadi boomerang bagi tubuh sikecil, jika tidak dilakukan secara hati-hati. Mengapa demikian? nih, aku kasih tau ya..

    Antibiotik dapat membuat sikecil cepat sembuh, antibiotik juga dapat membuat sikecil menjadi sering sakit. Mengapa? Antibiotik merupakan sebuah obat yang terbuat dari makhluk hidup, atau biasa yang disebut mikroorganisme. Persenyawaan lebih dari satu mikroorganisme tersebut kemudian dikembangkan melalui proses kimia yang akhirnya menghasilkan antibiotik. obat ini memiliki fungsi yaitu mencegah pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme lain.

    Pada dasarnya, antibiotik hanya efektif membunuh bakteri atau kuman. jika digunakan pada anak-anak yang menderita demam ataupun penyakit lain yang disebabkan oleh virus, maka antibiotik bisa berakibat fatal. Kenapa? Karena justru bakteri baik yang semestinya berfungsi membantu tubuh malah akan ikut terbunuh.

    Nah, jadi buat para ayah dan bunda yang suka memberikan sikecil antibiotik sebaiknya mulai sekarang dikurangi ya yah, bun. Oh iya, aku juga mau kasih tau nih ayah sama bunda suka kasih sikecil makanan instan tidak? Seperti mie instan, sosis, nugget, bubur bayi, atau sejenisnya. Ini belum cukup loh yah, bun untuk memenuhi gizi sikecil. Walaupun dalam makanan tersebut mengandung daging, ayam, atau mungkin udang. Terkadang banyak orang tua hanya mementingkan rasanya yang enak, harum baunya, dan menarik penampilannya. sehingga sikecil menjadi tertarik untuk memakannya. ingat ya yah, bun makanan yang enak dimulut belum tentu enak diperut.

Dalam makanan instan terdapat banyak zat adiktif. Zat adiktif yang dimaksud antara lain: pewarna, penyedap rasa, penambah aroma, pemanis, pengawet, pengemulsi, dan pemutih. Walaupun dalam makan tersebut terdapat zat adiktif alami (kunyit, daun salam, sereh, daun jeruk, garam, es batu, gula, terasi) namun dalam jika dalam pemberiannya melebihi ambang batas akan menimbulkan efek samping yang berbahaya, dan merusak bahan makan itu sendiri, bahkan berbahaya untuk dikonsumsi.

    Upaya pencegahan yang paling utama yaitu membiasakan pola hidup yang sehat, guna menghindari masuknya penyakit dalam tubuh.

Ada beberapa upaya pencegahannya, yaitu:
1.     Jadwal makan sikecil harus tepat waktu
2.     Makanan yang dikonsumsi harus memenuhi unsur gizi (karbohidrat, protein,         lemak, dan vitamin atau mineral)
3.     Mengurangi makanan instan
4.     Selektif terhadap makanan dan minuman kemasan
5.     Istirahat yang cukup

Info:

    Ayah dan bunda perlu tau
1.     Batuk tidak boleh makan buah, benarkah ?
Jawabannya: Tidak benar, karena pada intinya bukan buah yang memperparah batuknya. akan tetapi kondisi lambung yang kurang terisi yang menbuat  batuknya semakin parah.

2.     Jika sakit maag apakah kita boleh memakan jeruk?

 Jawabannya: boleh, karena yang membuat penyakit maag kambuh adalah jadwal makan yang tidak teratur.

Dirangkum dan diedit oleh Ratni Setiani S.Psi bersumber dari Annakku Sehat Tanpa Dokter Penulis Sugi Hartanti S. Psi


Tidak ada komentar:

 
nothig