Social Icons

Pages

12 Maret 2014

WHEN BLOOD BECOME MY NEW BEST FREIND (Ketika Darah Menjadi Sahabat Baruku)


Ketika Darah Menjadi Sahabat Baruku

Ketika Darah Menjadi Sahabat Baruku
Hai, siang yang mendung, saya mau berceloteh ria tentang anemia. Apa kalian termasuk orang yang sering mendengar kata anemia, atau jarang? Baiklah, saya cuma sekedar mau berbagi pengalaman aja si buat kalian, yang mungkin juga pengidap anemia, salah satunya Anemia Grafis.
Beberapa bulan yang lalu, tepatnya tanggal 7 November. Saya sempat dirawat karena menstruasi saya yang nggak berhenti-henti hampir sebulan. Bulan-bulan sebelumnya, bahkan tahun sebelumnya, saya emang sering mens selama ini, sampai sekarang juga masih, tapi ya….. kemarin-kemarin saya gak peduli amat sama nih penyakit. Eh tapi November kemarin, ketika saya ngerasa badan benar-benar ambruk, ngedrop, dan saya coba ngomong ke orangtua, hingga Ibu pun menyuruh saya untuk periksa ke RS.
Setelah periksa dan bertemu dokter yang amat cantik ini. Beliau namanya dr. Femmy, beliaulah yang nyelamatin saya dari yang namanya kematian, hahaha. Tapi serius, waktu itu saya emang termasuk orang yang telat periksa dengan kondisi yang sudah separah itu. Saya diwajibkan USG dan periksa darah untuk mengecek hemoglobin (lagi). Padahal kalo diitung-itung saya udah 3 kali USG, dan dua kali cek darah.
November kemarin, hemoglobin saya mengukir angka 4. Saya agak kesel sebenernya, dugaan dr. Femmy ternyata benar, yang sebelumnya ngomong ketika melihat kondisi badan saya yang pucat pasif itu, dr. Femmy memperkirakan hemoglobin saya 4 atau 5. Dan kalian tau kalo hemoglobin saya 4, apa yang harus saya lakuin? Saya wajib ditranfusi secepatnya!
Dokter Femmy saking frontalnya, beliau sampai bilang tubuh saya ini gak ada bedanya sama mayat. Cuma saya masih hidup, jadi kayak mayat hidup. Hahaha ngek. Tapi jujur aja, saya suka banget sama cara kerja itu dokter, benar-benar detail saat memeriksa pasiennya. Kalo lagi ngomong sama beliau udah kayak orang curhat aja. Nyaman banget.
Ketika saya balik tanya kenapa saya sampai sewajib ini harus melakukan tranfusi? dr. Femmy menjelaskan, kadar Hb (hemoglobin) kurang dari 5 gram disebut anemia berat. Sedangkan yang normal untuk laki-laki sehat mempunyai Hb: 14 gram – 18 gram dan wanita sehat mempunyai Hb: 12 gram – 16 gram. Hb gue 4, kalo gak secepatnya dilakukan penindakan, jantung saya yang akan melemah. Karena yang memompa darah keseluruh tubuh itu kan jantung, sedangkan darah saya kurang, jadilah badan saya lemas dan terasa nyeri. Bahkan jantung saya bisa jadi secepat mungkin bakalan gak berjalan baik.
Saya kurang darah, juga karena kurang asupan zat besi. Maklum, saya orang yang terkadang susah makan, gak doyan sayur, dan ikan. Eiiitt, jangan ditiru ya kawan-kawan.
Penyebab anemia umumnya adalah :
- Kurang gizi (malnutrisi)
- Kurang zat besi dalam diet.
- Malabsorpsi
- Kehilangan darah yang banyak: persalinan yang lalu, dan lain-lain.
- Penyakit – penyakit kronik: TBC, Paru-paru, cacing usus, malaria, dan lain-lain.
Sekarang, sepulang dari rumah sakit. Dalam sehari saya harus makan 5 putih telor rebus, karena itu dapat menambah protein. Setiap 3 bulan sekali saya harus cek darah supaya tau kadar Hb-nya, bila kurang dari angka normal harus cepat-cepat dilakukan penindakan kembali. Gak boleh kecapekan. Gak boleh olahraga yang berat-berat. Tapi, saya pernah baca di salah satu situs tentang kesehatan. Kalo olahraga apapun untuk pengidap anemia itu sebenarnya boleh-boleh saja.
Olahraga merupakan suatu bentuk aktivitas fisik yang diyakini oleh sebagian besar orang memiliki manfaat sangat baik. Aktivitas ini juga menjadi salah satu resep jitu untuk mengurangi risiko penyakit. Olahraga bisa meningkatkan kekuatan otot dan meningkatkan daya tahan tubuh. Hal ini dikarenakan semakin banyak bergerak maka semakin banyak pula energi yang akan kita rasakan. Namun walaupun begitu, pengidap anemia dan darah rendah tidak bisa terlalu banyak olahraga. Sebab, hemoglobin yang ada di dalam darah seseorang dengan penyakit tersebut akan kekurangan pasokan oksigen, sehingga justru bisa membuat orang tersebut jatuh pingsan.
“Tekanan darah rendah muncul akibat hemoglobinnya rendah, sehingga suplai oksigennya pun rendah. Jika dipaksakan olahraga terlalu berat, bisa-bisa malah pingsan,” tutur Dr. Santoso Karo Karo, SpJP MPH (K), mantan Ketua Yayasan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) saat dihubungi detikHealth dan ditulis Rabu (29/5/2013).
Penyakit tekanan darah rendah dan anemia ini memang mirip, namun sebenarnya berbeda. Anemia berhubungan dengan jumlah atau volume darah di tubuh yang kurang, sedangkan tekanan darah rendah merupakan kurangnya kekuatan darah dalam menekan dinding pembuluh darah. Mungkin masih banyak pengidap anemia dan tekanan darah rendah yang mengganggap bila banyak olahraga akan membahayakan dirinya. Tetapi tak perlu khawatir, Dr Santoso mengungkapkan bahwa olahraga tetap boleh dilakukan asalkan jenis olahraga yang dilakukan termasuk dalam kategori ringan.
“Olahraga boleh dilakukan, tetapi yang ringan saja seperti berjalan atau senam,” tutup Dr Santoso.
Sekian celoteh siangnya. Sebelum itu saya mau ngucapin banyak terimakasih buat Allah Yang Maha Esa, kedua orang tua saya, seluruh keluarga besar, sahabat-sahabat, dan seluruh yang berkerja di RS Anna Medika sudah sangat membantu dalam penyembuhan ini, sudah mau sabar ngadepin pasien kayak saya yang super bawel ini. Terimakasih atas semua dukungan, semangatnya, untuk orang-orang terdekat saya. Terakhir untuk Allah yang membuat saya bisa bersahabat dengan darah, padahal awalnya saya sangat takut banget sama darah. Apapun itu, saya bersyukur atas segala pemberian-Nya. Buat kalian yang juga pengidap anemia, semangat terus!  Jarum suntik dan darah, anggap aja seperti angin yang berhembus amat sejuk ke dalam tubuh kalian. Membuat kalian bugar dan lebih kuat

Tidak ada komentar:

 
nothig