![]() |
| Diabetes is my new freinds |
Bersahabat
dengan Diabetes
Penyandang dibetes
terkadang tidak menyadari bahwa dia sudah terkena diabetes. Dimana suatu hari,
sipenderita diabetes merasa tubuhnya sudah terlalu berat dan mencoba berbagai
metode untuk kurus, dari mulai diet, konsumsi suplemen, olahraga, hingga
mencoba berbagai pengobatan alternatif, dan rela menahan rasa lapar berjam-jam
demi membakar kalori. Alhasil, tidak berdampak apa-apa.
A.Diabetes
Diabetes
merupakan sekumpulan gejala yang ditandai oleh kadar gula darah tinggi, yang
disebabkan oleh kurangnya hormon insulin, baik secara absolut maupun relatif.
Diabetes ini digolongkan dalam 4 j enis,
yakni sebagai berikut :
1.
Diabetes tipe 1
Yakni, diabetes yang terjadi karena pankreas
sangat sedikit atau bahkan sama sekali tidak dapat menghasilkan insulin. Dan
dialami oleh anak-anak dan remaja yang pada umumnya tidak gemuk.
2. Diabetes
tipe 2
Yakni, diabetes yang umumnya terjadi pada
orang dewasa yang disebabkan adanya kekurangan hormon insulin.
3. Diabetes
gestasional
Yakni, diabetes yang terjadi hanya pada saat
kehamilan dan kembali normal setelah persalinan.
4. Diabetes
tipe lain
Yakni, gangguan yang diakibatkan oleh
kerusakan atau kelainan fungsi kelenjar pankreas. Kelainan ini disebabkan oleh
bahan kimia, obat-obatan, maupun penyakit tersebut.
Gejala diabetes yang kemungkinan terjadi :
-
Sering
haus dan banyak minum.
-
Sering
buang air kecil, terutama disadari pada malam hari.
-
Cepat
merasa lapar disertai penurunan berat badan secara drastis tanpa sebab.
“makanlah
sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang!”.
Seringkali, meskipun sudah
kenyang, lidah masih ingin mencicipi makanan ini-itu. Lagi-lagi, ini terjadi
bila kita makan saat perut sudah terlalu lapar! Nafsu makan memang sering tidak
bisa dikuasai bila perut sudah kelaparan. Kalau sudah begini, ingatlah “taruhlah sebuah pisau pada
lehermu bila besar nafsumu. Janganlah kamu menginginkan makanan lezat,
sesungguhnya itu adalah hidangan yang menipu!”.
1. Faktor pencetus diabetes
Pada
dasarnya, pankreas akan mengalami kinerja. Layaknya mesin, pankreas juga dapat
“rusak”. Umumnya,
pankreas “turun fungsi” saat seseorang sudah tua. Namun, banyak juga pankreas
“turun fungsi” disaat seseorang masih muda. Nah, cepat atau lamanya pankreas
mengalami “turun fungsi” ditentukan oleh satu atau beberapa faktor pencetus.
2. Seputar obat dan insulin
Obat
Berdasarkan waktu mengonsumsinya, obat
diabetes dibagi menjadi tiga jenis, yakni obat yang dkonsumsi sebelum makan,
saat makan, dan setelah makan. Oleh
sebab itu, diabetisi harus mengonsumsi obat sesuai ketentuan karena cara keja
tiap obat berbeda-beda.
Insulin
Ini bergantung pada kondisi insulin alami tiap
diabitisi. Bila insulin reaksi pendek yang bekerja kurang optimal, dokter akan
memberikan tambahan insulin jangka pendek. Demikian pula sebaliknya. Untuk membantu
mengontrol gula darah, bisa saja seorang diabitisi menggunakan obat ataupun
kombinasi obat dan insulin.
3. Sifat dan porsi olahraga
Olahraga yang baik untuk penyandang diabetes adalah
olahraga yang bersifat erobik, kontinyu, ritmikal, dan progresif.
Porsi, karerna kebutuhan olahraga
setiap orang berbeda, tentunya porsi olahraga juga berbeda. Porsi olahraga
untuk penyandang diabetes haruslah bergantung pada intensitas, durasi, dan
fekuensi.
Banyak orang bilang, “sehat itu mahal. Padahal,
sehat itu murah. Saat tubuh kita sehat, seringkali kita tidak menyadari dan
menjaga kondisi. Setelah sakit, kita berusaha sekuat tenaga untuk menyembuhkan
penyakit yang diderita. Alhasil, untuk menyembuhkan berbagai penyakit , kita membutuhkan
banyak biaya!. Kalau saja kita selalu menjaga kondisi fisik agar tetap bugar,
kita tidak perlu mengeluarkan banyak biaya pengobatan. Toh, menjaga kesehatan sangat
mudah dan murah, misalnya dengan jalan pagi ataupun lari pagi secara teratur.
Apakah kita perlu mengeluarkan biaya untuk olahraga semacam itu? Jawabanya,
tidak! Hal yang diperlukan hanyalah niat dan komitmen.
Bpk.
Epie suryono
adalah seorang penderita diabetes yang sudah 30 tahun menyandang diabetes tipe
2. Sejak kecil, ia tinggal dibandung, ia bekerja sebagai wirausahawan. Dalam 8
tahun terakhir, gula darah pak epie
terkontrol dengan baik yang ditandai dengan HbAlc dibawah 6,5. Kini Bpk.
Epie suryono telah sukses menjadi ketua pandu diabetes nasional. Sejak
menyadari bahwa diabetes bisa
dikontrol, ia melakukan berbagai saran dokter agar kualitas hidupnya bisa
meningkat. Sesuai dengan cita-citanya, yakni bermanfaat bagi oranglain, kini ia
mengabdikan diri sebagai motivator diberbagai rumah sakit dan kegiatan-kegiatan
lainya.
“Pada
akhirnya, diabetes tidak lagi menjadi musuh, melainkan sahabat. Melalui
diabetes, tuhan menitipkan sekeranjang berkah”. “Kebijaksanaan sangat dibutuhkan untuk mewujudkan
pola hidup yang sehat. Hanya dengan menerapkan perencanaan, makan dan olahraga,
kualitas hidup semakin diperoleh”.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar